kribo

penulis malas

Ramadhan 30th

with 15 comments

Pukul 5 lewat, saya terbangun dari mimpi. Mimpinya sepertinya seram, karena saat terbangun nafas saya terengah-engah. Mimpinya sendiri, saya lupa. Di ponsel saya, seorang teman saya mengirimkan instant message. Sejak dapat gadget baru, saya memang jadi sering mengaktifkan yahoo messenger, dari gadget itu tentunya. Isi pesannya memperingatkan sudah waktunya sahur. Pesan jadi sia-sia. Saat itu langit sudah agak terang. Saya sendiri baru ingat bahwa yang tidur di lantai dua, hanya saya sendiri. Jangan-jangan orang seisi rumah ini terlalu malas untuk membangunkanku. Saya sih tidak heran, mengingat saya adalah orang yang susah bangun. Kadang perlu tenaga ekstra untuk kegiatan ini, membangunkan seorang Ray Rizaldy.

Saya lalu turun. Sepi senyap dan bersih. Aneh, biasanya ada mama yang masih membaca Al-Quran. Pintu kamar utama, tempat orang tua tidur, saya ketuk. Mama baru bangun. Ternyata memang tidak ada yang nyaur dini hari tadi.

Teman saya tadi offline. Saya ingat, saya ingin mengambil laptop di rumahnya. Sebelum pulang ke Bekasi, saya menitipkannya agar bawaan tidak terlalu berat. Sebelum offline, dia bilang jika ingin mengambilnya paling telat jam tujuh, pagi itu juga. Dia mau pergi, ke Pamulang. Pamulang, bayangan saya, daerah nun jauh disana. Berarti jika tidak diambil, saya bakal kesepian di rumah. Tanpa laptop.

Motor saya keluarkan. Sambil memanaskan mesin, saya kembali ke atas. Berganti celana panjang dan jaket. Masih pagi, dingin. 10 menit, saya sudah berada di Kalimalang. Ternyata enak juga jalan saat pagi. Masih sedikit kendaraannya. Vario saya kebut hingga lewat 80Km/jam. Tidak dingin, biasa saja ternyata. Teringat bandung, saya pasti menggigil kalau begini.

Pasar Sumber Arta terlewat. Ratusan meter kemudian saya sampai di rumah megah teman saya itu. Mobilnya sudah siap di luar. Memang sudah mau pergi nampaknya. Dia muncul, memencet tombol, saat bersamaan mobilnya berbunyi. Tas berisi laptop, saya ambil dan pindahkan ke punggung.

Teman saya itu pergi bukan untuk pulang kampung ternyata. Hanya sehari, mengunjungi seorang teman dekatnya. Dan Pamulang, yang dia bilang agak ke barat lagi dari tanggerang. Heh? Saya kira Pamulang di ujung Jawa Timur sana. Makanya saya terburu-buru pagi ini. Ternyata…

***

Saya baca lagi SMS kiriman seorang teman dua hari lalu. Informasi tentang buka puasa bersama alumni Insan Cendekia, yang di Jabotabek. Undangannya hari kamis, 11 Oktober di Pondok Indah Mall. Buka bersama koq di PIM tho? Walau saya belum pernah menginjak lantai Mall megah itu, saya tahu satu hal. PIM pasti ramai.

Tidur saya siang itu cukup lama. Sejak tengah hari sampai acara “OB” sudah nongol di layar televisi. Saya menonton acara favorit saya itu hingga selesai. Saya mandi dan bersiap ke PIM. Rambut kribo, jumper merah baru, celana jeans belel, sepatu kets putih, helm catok merah dan K800i. Saya sudah siap, dan mendapati bahwa tidak ada motor di rumah saat itu. Vario dibawa papa ke kantornya, karena STNK mobil sudah habis masanya. Jupiter MX, juga tidak ada. Mama bilang sedang dipakai Ririn belanja.

Kurang dari 15 menit adik saya itu pulang. Saya ambil kunci lalu pergi. Belum sampai keluar pagar, mama memanggil saya. Dia menyuruh saya mengantar sepupu saya sampai persimpangan. Tempat dimana dia bisa naik angkot. Saya menurut.

Sore, Jam 5 lewat, saya baru benar-benar berangkat. Karena papa masih di kantor. Motor yang diiklankan Komeng yang saya pakai. Pasti telat. Di tabel imsakiyah, yang saya lihat waktu buka kira-kira pukul 6 kurang seperempat jam.

Di kepala saya sudah terpetakan jalan menuju ke PIM. Jalan Raya Pondok Gede sampai kompleks KODAU. Jalan di sini tetap saja rusak, meski berkali-kali di aspal. Strategi proyekan, waktu pengaspalan selalu dekat musim hujan. Kebetulan, rasanya tidak. Hujan membuat air menggenang l. Cekungan memang sengaja dibuat supaya aspalnya rata. Genangan ini yang membuat aspal tidak tahan lama. Apalagi jika aspal yang dipakai kualitas rendah. Tujuannya, apalagi selain supaya proyek diadakan lagi, lagi dan lagi. Saya tidak bisa mengendarai dengan cepat disini. Bikin motor cepat rusak.

Selanjutnya jalan di pinggir tol ruas Cipayung-Taman Mini. Ini jalur satu arah yaitu ke arah cipayung. Tapi sejak tol didirikan, entah kenapa jadi dua arah. Karena kondisi yang sangat menggiurkan, saya gas penuh.

Mulai Kampung Rambutan, jalanan jadi padat. Bis, angkot dan mobil-mobil pribadi seperti biasa beradu klakson di lampu merah. Saya tak bisa maksimal. Paling kencang 70Km/jam.

Sebelum sampai persimpangan Pasar Minggu saya baru mempercepat motor. Ada yang aneh, motor ini biasanya saat digas. Saat itu menjadi sangat enteng. Saking entengnya, saya tak sadar bahwa lampu belakang mobil di depan memerah. Saya turunkan gigi. Ngerem mendadak. Harusnya tidak masalah, andai Jupiter MX ini tidak mati mesin mendadak juga. Mesin mati, padahal masih belum netral. Motor diam, berhenti.

Bunyi hukum I Newton, benda akan mempertahankan kelembamannya. Benda diam, akan mempertahankan keadaannya. Sebaliknya, yang bergerak mempertahankan geraknya.

Meskipun motor sudah berhenti, tubuh saya terus bergerak maju. Saya agak terlempar ke depan. Pegangan saya yang kuat terhadap setang motor malah membuat saya jungkir balik. Kecelakaan. Untungnya mobil di belakang tidak ngebut. Seandainya iya, pasti saya beserta Jupiter itu sudah lumat.

Gila. Pasti ini juga penyebabnya kecelakaan satu setengah tahun lalu. Motor ini sudah melakukan dua kali percobaan pembunuhan terhadap saya. Untung keduanya gagal. Saya meminggirkan motor ke tepi jalan. Adzan sudah tiba. Dekat tempat itu, ada warung. Sambil berbuka, saya mengobati lecet dengan plester dari warung itu. Hanya lecet.

Selepasnya, saya melanjutkan perjalanan. Perasaan saya, gasnya jadi lebih enteng.Tanpa trauma, saya tancap lagi.

Di PIM, yang hadir hanya satu orang. Berdua termasuk saya. Kami menunggu di Gramedia. Ethan, Boulevard baru masuk, menyapa saya. Heran. Saya kira dia orang Bandung. Dunia serasa kecil, di dalam Gramedia saya malah melihat anak ITB lainnya. Tidak tahu nama, tapi saya tahu mereka ITB. Cih, akhirnya berbuka puasa berdua saja. Untung saya tidak harus membayar. Lumayan, Gratis nasi, kentang goreng, 2 potong ayam, dan segelas Coke di KFC.

Tidak ada yang istimewa dalam buka puasa kali ini, hanya sebuah kecelakaan. Sampainya di rumah, saya baru merasakan bahwa otot betis saya cedera, membiru. Sakit jika sujud. Peringatan mungkin saya jarang tarawih, padahal malam ini terakhir.

_____________

*Saya baru ingat. Saat lewat pinggir tol Cipayung-Taman Mini, saya melihat seorang kenalan. Seorang gadis, naik Vario biru muda. Boulevard baru masuk juga. Siapa yah? (gak nyebut nama, takut salah)

Written by ray rizaldy

12 October 07 at 7:39 pm

Posted in raie

15 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. first…lo disini kok iklan mulu yak…:P
    second…kenalin gw donk ama gadis yang naik vario biru muda..wakakakak

    btw, apa kabar ya boul? eh gw ada proyek buku angkatana nih ray. bantuin donk….

    jofa

    14 October 07 at 11:41 pm

  2. @jofa : iya,,, sengaja. gw dendam sama motor gw yang jupiter
    …hahaha sakit hati langsung ngiklanin motornya agnes deh gw..:P
    maaf mengecewakan… bukan maksud untuk advertorial lho.
    mang buku tahunan apaan jof? gw koq baru denger

    ray rizaldy

    15 October 07 at 6:54 am

  3. buka puasa boul cuma 2 orang yang dtg? tega betuul.. kasian lo ray.. hehe

    batari

    15 October 07 at 5:49 pm

  4. buka puasa boul?? wah batari tampaknya udah lupa bahasa indo nih….baca sekali lagi deh bat 😛

    buku angkatan EL ray….

    jofa

    16 October 07 at 3:52 pm

  5. @bat: jangan2 lo bacanya dari bawah bat

    @jofa: bikin buku angkatan el?pasti ada hubungan sama percetakan nih

    Ray rizaldy

    18 October 07 at 3:07 pm

  6. yup..pinter lo 😛 yah..kan lo udah berpengalaman masalah gituan

    jofa

    19 October 07 at 12:48 am

  7. Masa’ anak boul baru nggak kenal elo sih Ray. Payah ah.

    ikram

    19 October 07 at 2:40 am

  8. Hoalah ray… Aku aja yang ga tinggal di Jakarta dah pernah ke Mall Pondok Indah, hehe…

    reiSHA

    19 October 07 at 9:16 am

  9. @jofa : hohoho, boleh aja… tapi abis ujian ye

    @ikram : bukan gak kenal. cuma daku takutnya cuma mirip doank, klo misalnya bener daku sih dah tahu namanya.

    @reiSha: nah sekarang jadi udah pernah kan 😛

    ray rizaldy

    21 October 07 at 1:58 pm

  10. yang masang papan countdown ulang tahun di blognya ya, Ray? 😛

    ikazain

    21 October 07 at 7:29 pm

  11. bukan, namanya wanda…. Waaa nda yakin saya itu siapa…

    ray rizaldy

    21 October 07 at 7:36 pm

  12. Kayaknya gw tau siapa temen yang lo bilang mau ke Pamulang itu……….orangnya ganteng, mobilnya Swift, rumahnya di Jl.Swakarsa No.1 RT.012 RW.03 dan namanya Anugrah Adeputra kan?

    Anugrah Adeputra

    30 October 07 at 2:13 am

  13. Ray ray, kayaknya cewe boul baru takada yg mbuat lo tertarik ya? Shingga harus melang2buwana keliling kampus ITB…

    sigit

    2 November 07 at 10:19 pm

  14. kayaknya lo kerap kali akrab dengan kecelakaan
    mudah2an yang terakhir ya,,,hahaha
    ok,, sampai ketemu mas

    bayu adi persada

    7 November 07 at 8:58 pm

  15. huaaah lama tak lihat blog sendiri

    @anugrah: hampir semuanya betul , satu yang salah. orang itu jelek dan gak ganteng, tukang berak, kentut. hahahaha

    @sigit : maybe, huhuhu sedih banget

    @bayu: ntah kenapa, daku juga tak tahu bay…. peruntungan daku dengan motor itu agak jelek… amin mudah2an pas udah dibawa ke bandung udah tak terjadi lagi

    ray rizaldy

    11 November 07 at 11:04 am


Leave a comment